Strategi Mewujudkan Indonesia Menjadi Produsen Produk Halal Terbesar Di Dunia
Halo SEFiSer! Sudah tahu belum, Indonesia sebagai
produsen produk halal akan fokus pada sertifikasi halal makanan dan minuman
ditahun 2022 ini.
Menteri Perdagangan
Agus uparmato mengngkapkan, Indonesia berpeluang menjadi pusat prodesn halal
dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerja sama erat antara
pemerintah, swasta,BUMN, organisai kemasyarakatan dan public secara umum. Hal
ini disampaikan Mendag saat menjadi narasumber pada seminar web (webinar)
bertanjuk “ Penguatan Sinergisitas antara Badan Penyelenggara Sertifikasi
Halal, Pengusaha,Pegiat Halal, dan Stakeholdr lainnya untuk menghadapi Pasar
Global Produk Halal “. Pada Kamis (29/10/2020) lalu.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan
Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Muhammad Aqil Irham bertamu ke Chairman
Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar. Pertemuan di Kantor
IHLC Jakarta membahas target Indonesia menjadi produsen halal nomor satu di
dunia. Pertemuan
tersebut juga mendiskusikan implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39
tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal. Regulasi ini
menjadi acuan penyelenggaraan JPH yang dapat memperluas, memperkuat, dan memberikan
perlindungan industri halal. Sehingga, industri halal bisa menjadi salah satu
kekuatan siginifikan dalam pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
"Berbagai upaya yang mendukung
percepatan sertifikasi halal khususnya bagi UMK tentu harus menjadi perhatian
kita semua. Sosialisasi, edukasi, pembinaan, pendampingan, dan berbagai
dukungan strategis lain dapat dilakukan sehingga target 10 juta sertifikat
halal dapat kita capai" jelas Aqil. Aqil mengatakan pihaknya juga telah
bertemu GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Seluruh Indonesia) untuk
membicarakan hal yang sama. Harapannya agar stakeholders halal bisa sinergi dan juga kolaborasi.
Sapta Nirwandar menambahkan tindak lanjut
implementasi PP 39/2021 perlu didukung agar tujuan penyelenggaraan JPH dapat
tercapai dan memberikan implikasi yang nyata. "Kita mendorong
pengembangan industri halal termasuk di kalangan UMKM dengan program 10 juta
sertifikat, serta peningkatan literasi halal kepada masyarakat terutama untuk
memperjelas self declare produk halal" tandas Sapta Nirwandar.
Jadi gimana nih sobat SEFiS, sudah siapkah kita untuk ikut mendukung
Indonesia menjadi produsen halal nomer 1 di dunia?
Sumber:
www.bisnisnews.id , www.infopublik.id