Dunia penuh ketidakpastian berdampak pada ekonomi syariah RI

 

Jakarta, CNBC indonesia-Perekonomian dunia dihadapkan pada ketidakpastian yang amat besar. Indonesia walaupun tidak jatuh ke jurang resesi, akan tetapi senantiasa terserang akibatnya.


Bagaimana dengan ekonomi syariah?


Deputi Gubernur Bank Indonesia , Aida S . Budiman , menyatakan ekonomi syariah mengambil kedudukan berarti dalam melindungi stabilitas untuk perkembangan yang berkesinambungan serta inklusif . Perihal ini dapat dicoba melalui strategi sinergi antar otoritas , pelaksana usaha , dan warga.


Ada 3 strategi guna menekan akselerasi pengembangan ekonomi syariah ( eksyar ) di tengah tantangan ketidakpastian global. Pertama, menyelaraskan pengembangan eksyar buat akselerasi pemulihan ekonomi nasional dan melindungi stabilitas ekonomi serta keuangan . Kedua , penguatan kelembagaan untuk pengembangan eksyar lewat penguatan Rantai Nilai Halal( RNH) yang dicoba dengan end- to- end, sehingga menciptakan high quality local product. Ketiga, menggunakan teknologi digital, yang dapat tingkatkan inklusivitas. Pemakaian teknologi digital pada masa pandemi sudah membuka kesempatan bisnis baru yang lebih luas serta lebih kilat mencakup antar wilayah, lintas provinsi, sampai antar negeri. Kawasan Timur Indonesia( KTI) selaku kemampuan lumbung pangan baru guna mencegah kelangkaan pangan( food insecurity) yang bisa mendukung upaya pengendalian inflasi di wilayah. Bank Indonesia( BI) menggelar Festival Ekonomi Syariah( FESyar) Kawasan Timur Indonesia( KTI), di Makassar. Fesyar KTI yang hendak berlangsung pada 28- 31 Juli 2022 secara hybrid mengangkut tema" Sinergi Ekonomi serta Keuangan Syariah KTI buat Menguatkan Pemulihan Ekonomi KTI yang Inklusif". Aktivitas ini bisa memaksimalkan keunggulan produk wilayah sehingga bisa menekan pengembangan industri halal Indonesia serta menunjang ketahanan pangan guna pengendalian inflasi. Gubernur Sulawesi Selatan( Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman menyatakan apresiasi kepada Bank Indonesia serta segala stakeholders yang lain atas sinergi serta upaya pengembangan ekonomi serta keuangan syariah di Sulsel, tercantum lewat penyelenggaraan FESyar ini.


Baginya, salah satu kemampuan pengembangan ekonomi serta keuangan syariah di Sulsel terletak pada bagian pariwisata. Pemprov Sulsel menekan wisata halal demi mewujudkan visi ekonomi syariah. Kemampuan pengembangan ekonomi syariah pula dapat dilihat pada industri perhotelan serta restoran, tercantum lewat sertifikasi halal untuk membagikan jaminan produk serta kepuasan pelanggan. Tidak hanya itu, Pemprov pula terus menekan investasi produk unggulan antara lain beras, kakao, serta kopi semacam Kopi Toraja dan Kopi Kalosi.


Wakil Pimpinan Komisi XI DPR RI, Amir Uskara menuturkan, aktivitas ini hendak menolong menekan akselerasi pengembangan eksyar spesialnya di daerah KTI. Lebih lanjut, Amir Uskara menekankan berartinya kerja sama serta kerjasama bermacam pihak secara berkepanjangan buat terus menekan kemajuan ekonomi Indonesia Timur.



 

Sumber:

https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20220728153226-29-359380/dunia-gonjang-ganjing-gimana-nasib-ekonomi-syariah-ri

Click to comment