Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia: Menuju Pusat Ekonomi Syariah Global

Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia: Menuju Pusat Ekonomi Syariah Global





Ekonomi syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat. Kehadirannya tidak hanya berperan sebagai alternatif sistem ekonomi, tetapi juga menjadi salah satu pilar penting dalam menopang perekonomian nasional. Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk tampil sebagai pusat ekonomi syariah global.

Dalam beberapa tahun terakhir, sektor-sektor utama ekonomi syariah seperti keuangan syariah, industri halal, serta keuangan sosial syariah menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Meski demikian, optimalisasi potensi besar tersebut masih membutuhkan upaya berkelanjutan, baik melalui penguatan sektor terkait, peningkatan akses digital, maupun peningkatan literasi masyarakat mengenai ekonomi syariah.

Salah satu indikator penting yang mencerminkan pertumbuhan ini adalah Aktivitas Usaha Berbasis Syariah (AUS), yang menunjukkan kontribusi ekonomi syariah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Indikator ini mencakup baik produk berbasis syariah maupun pembiayaan syariah. Dari waktu ke waktu, kontribusi AUS terus meningkat.

Pada triwulan II-2021, AUS tercatat sebesar 44,13% dari PDB, lalu naik menjadi 45,66% pada periode yang sama tahun 2022. Tren positif ini berlanjut dengan capaian 46,71% pada triwulan II-2023, bahkan diperkirakan mencapai 47,05% di triwulan II-2024.

Kondisi tersebut menegaskan bahwa ekonomi syariah semakin berperan dalam memperkuat struktur perekonomian Indonesia. Dengan pertumbuhan yang stabil, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) optimistis kontribusi ekonomi syariah akan menembus lebih dari 47,30% pada akhir 2024, yang menunjukkan semakin besarnya dominasi sektor ini dalam perekonomian nasional.


Click to comment