Bank Indonesia menilai perkembangan digitalisasi pada ekonomi dan keuangan syariah, khususnya pada transaksi produk halal dapat membantu pemulihan negara-negara didunia, begitupula di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim.
“Digitalisasi berperan signifikas, diantaranya dalam
menahan laun penurunan kinerja pejualan produk idustri halal, mempercepat
mekanisme audit online dalam pengajuan sertifikasi halal, mendorong peningkatan
keuangan sosial syariah terutama dalam pembayaran ZISWAF (Zakat, Infak,
Sedekah, dan Wakaf) secara online oleh masyarakat” ujar Wakil presiden Ma’ruf
Amin
Dalam Master Plan ekonomi Syariah (2019) mendefinisikan
ekonomi islam digital sebagai bagian dari ekonomi islam, yang akan mendukung
industri halal melalui flatfrom digital yang dapat meningkatkan efisiensi dalam
produksi dan penjualan, sehingga kinerja suatu perusahaan akan meningkat dengan
kehadiran teknologi infrmasi
Kehadiran teknologi informasi membuka banyak peluang
bisnis baru untuk mengenalkan produk berlabel halal. Faktanya kemajuan
digitalisasi berdampak besar pada bisnis produk halal sendiri, kondisi ini
mengurangi biaya interaksi dan transportasi serta dapat meningkatkat
pendapatan. Selain itu dengan adanya digitalisasi produk halal tersebut
interaksi akan menjadi mudah karena tidak harus berkontak fisik.
Digitalisasi pemasaran produk halal sebagai salah satu
strategis pengembangan usaha, dan juga merupakan salah satu bentuk upaya pelaku
usaha dalam membantu mempermudah masyarakat untuk memperoleh produk halal yang
dibutuhkan dengan mudah.
Namun, implementasi digitalisasi produk halal di
Indonesia masih relatif rendah, dan masih membutuhkan lebih banyak lagi
sosialisasi untuk mengenalkan produk halal melalu digitalisasi. Padahal
digitalisasi produk halal berpotensi besar pada sektor makanan dan minuman,
busana muslim, farmasi dan kosmetik, serta keuangan islam.
Pengembangan digitalisasi pada transaksi produk halal
perlu dilakukan karena tren pembayaran saat ini dilakukan secara online juga
meningkat. Tercatat transaksi online meningkat sekitar 20 persen per tahun di
Indonesia.