Hallo
sobat SEFIser! Kalian Sudah
Tau belum Bahwa Terdapat 5 bauran kebijakan di 2023 Berupa
1 kebijakan moneter difokuskan untuk menjaga stabilitas. Yuk kita baca berita lengkapnya.
Bank
Indonesia (BI) memperkuat kewaspadaannya dalam menghadapi gejolak perekonomian
global yang diperkirakan berlanjut hingga 2023. Saat ini Bank
Indonesia (BI) telah menyusun bauran kebijakan untuk 2023 yang akan terus
diarahkan untuk memperkuat ketahanan, pemulihan, dan kebangkitan perekonomian
Indonesia di tengah kondisi ekonomi global yang akan melambat dan risiko
terjadinya resesi di beberapa negara.
Gubernur
BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa terdapat 5 bauran
kebijakan di 2023 berupa 1 kebijakan moneter difokuskan untuk menjaga
stabilitas atau pro-stability.
Tujuannya untuk meredaam tingkat inflasi didalam negeri, hingga menstabilkan
nilai tukar rupiah dari tekanan eksternal.
Sedangkan
empat kebijakan lainnya yaitu kebijakan makroprudensial,
kebijakan sistem pembayaran, kebijakan pendalaman pasar keuangan, dan kebijakan
ekonomi keuangan inklusif dan hijau yang diarahkan untuk dan sebagai
bagian dari upaya bersama dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional atau
pro-growth.
Dengan lima kebijakan tersebut, Gubernur Perry Warjiyo optimistis,
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan bertengger di kisaran 4,5-5,3% dan
tingkat inflasi yang kembali ke sasaran 3% plus minus 1%.
Gubernur
BI Perry Warjiyo menyampaikan terkait Bauran Kebijakan BI Tahun 2023
dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022, pada Rabu (31/11/2022) kemarin
“Perkenankan kami
menyampaikan arah bauran kebijakan BI 2023, dengan berlanjutnya gejolak global
kebijakan moneter tetap akan kami arahkan pada stabilitas pro stability dan 4
kebijakan lain kami arahkan mendorong pertumbuhan ekonomi pro growth,”
1. Kebijakan
Moneter
Kebijakan moneter BI pada
2023 akan difokuskan pada stabilisasi nilai tukar rupiah dan pengendalian
inflasi agar kembali ke sasaran lebih awal sebagai bagian dari langkah mitigasi
terhadap dampak rambatan gejolak global, serta dukungan terhadap stabilitas
makroekonomi dan sistem keuangan.
BI akan secara konsisten
melanjutkan kebijakan suku bunga melalui proses pengecekan dan akurasi tolak ukur secara
terukur, perencanaan yang matang, dan dikomunikasikan secara transparan untuk
memastikan tercapainya sasaran inflasi inti lebih awal yaitu pada 2023 mendatang.
“Kebijakan suku bunga
front loaded preemptive secara terukur untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang
sangat tinggi juga untuk
memastikan inflasi inti akan kembli ke sasaran 3 plus minus 1 persen lebih awal
yaitu pada Semester I 2023,” ujar
Gubernur
BI Perry Warjiyo.
Besaran dan waktu respons
kebijakan suku bunga tersebut didasarkan pada perkembangan ekspektasi inflasi
dan inflasi inti, dibandingkan dengan perkiraan awal dan sasaran yang akan
dicapai.
2. Kebijakan
Makroprudensial
Kebijakan makroprudensial
longgar akan tetap dilanjutkan untuk mendorong kredit dan pembiayaan perbankan
pada sektor-sektor prioritas dan UMKM guna mempercepat pemulihan ekonomi
nasional, sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan dan mengembangkan
inklusi ekonomi dan keuangan hijau.
Sumber
: https://money.kompas.com/read/2022/12/01/141000326/hadapi-tantangan-ekonomi-global-2023-ini-5-bauran-kebijakan-bi