Halo Sefiser! Sudah tau belum? JK ingatkan ekonomi Islam tidak boleh monopoli dan spekulatif
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia memberikan keterangan usai menghadiri rapat pleno Dewan Pertimbangan Ma Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia memberikan keterangan. “Ekonomi Islam sesuai dengan eranya.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat.
JK juga menyatakan, “Jadi jangan kita merasa, ekonomi Islam harus kembali pada abad keenam hingga abad ke-13 masa itu.” Pernyataannya disampaikan saat berbicara di Muktamar ke-5 Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) di Jakarta, Kamis (15/5) malam. Selain itu, JK menyatakan bahwa pemahaman tentang inti dari sistem ekonomi Islam diperlukan untuk menerapkannya. Dia percaya bahwa tujuan ekonomi Islam adalah untuk kesejahteraan, kebahagiaan, adil, dan terbuka. Perilaku, yang berarti tidak boleh monopoli atau spekulasi, harus jujur, terbuka, dan bersaing sehat, berasal dari tujuan ini. Oleh karena itu, tidak boleh ada penipuan dalam ekonomi Islam, kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Setelah mendengar presentasi itu, JK menambahkan bahwa ia sampai pada kesimpulan bahwa ekonomi Islam mudah. Namun, dia menasihati agar tidak dimudahkan. Jangan berlebihan tentang anggapan yang berat. Kami hanya melakukan hal-hal yang tidak dilarang, tambahnya. Ia memberikan contoh tentang masalah riba yang terus-menerus diperdebatkan. Sehubungan dengan transaksi pinjam-meminjam yang menyebabkan penderitaan bagi peminjam, JK berpendapat bahwa riba sangat penting.
Dalam situasi di mana seseorang harus membayar bunga yang tinggi yang membuatnya tidak mampu, dia mengatakan, “Misalnya jika bunganya sampai 20 persen atau di atas itu, itu sudah memberatkan dan menzalimi. Tapi misalnya di KUR itu bunganya di 6 sampai 7 persen, itu saya kira tidak memberatkan.” Dia juga menyatakan bahwa ekonomi tidak berfungsi ketika bunga terlalu tinggi. Selanjutnya, JK mengingatkan bahwa ekonomi Islam berhubungan dengan muamalah, yang merupakan sunnah Rasulullah SAW.
Dia mengatakan bahwa ekonomi Islam mengambil kebaikan dari kapitalisme dan sosialisme, sehingga mendukung perdagangan yang adil, jujur, tidak monopoli, dan tidak ada praktek spekulasi.